Tips Puasa Tasua dan Asyura yang Berpahala

puasa tasua dan asyura

Tips Puasa Tasua dan Asyura yang Berpahala

Puasa Tasua dan Asyura merupakan istilah yang merujuk pada dua amalan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram dalam kalender Hijriah Islam.

Kedua puasa ini memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, serta memiliki sejarah perkembangan yang panjang. Dalam sejarah Islam, kedua puasa ini dikaitkan dengan peristiwa penting, seperti peristiwa Karbala yang menimpa cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain.

Artikel ini akan mengulas lebih jauh tentang pengertian, keutamaan, dan sejarah dari puasa Tasua dan Asyura, serta kaitannya dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Tasua dan Asyura merupakan dua amalan puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, khususnya pada bulan Muharram. Kedua puasa ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, serta memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam.

  • Pengertian
  • Hukum
  • Waktu Pelaksanaan
  • Niat
  • Tata Cara
  • Keutamaan
  • Manfaat
  • Sejarah
  • Hubungan dengan Peristiwa Karbala

Kesembilan aspek tersebut saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang puasa Tasua dan Asyura. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat menjalankan kedua puasa tersebut dengan benar dan memperoleh keutamaannya.

Pengertian

Pengertian puasa Tasua dan Asyura merujuk pada makna dan konsep kedua puasa sunnah tersebut dalam ajaran Islam. Memahami pengertian puasa Tasua dan Asyura sangat penting karena menjadi dasar dalam pengamalannya.

  • Makna Bahasa

    Secara bahasa, “tasua” berarti kesembilan, sedangkan “asyura” berarti kesepuluh. Kedua kata tersebut merujuk pada tanggal pelaksanaan puasa, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

  • Makna Istilah

    Secara istilah, puasa Tasua dan Asyura adalah dua puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Kedua puasa ini memiliki keutamaan dan manfaat yang besar.

  • Hukum Puasa

    Hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun, jika tidak dilaksanakan, maka tidak berdosa.

  • Waktu Pelaksanaan

    Waktu pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura adalah pada tanggal 9 dan 10 Muharram, sesuai dengan namanya. Puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Dengan memahami pengertian puasa Tasua dan Asyura secara komprehensif, umat Islam dapat menjalankan kedua puasa tersebut dengan benar dan memperoleh keutamaannya.

Hukum

Hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Penetapan hukum ini didasarkan pada beberapa hadis Nabi Muhammad SAW, di antaranya:

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang-orang Yahudi. Puasalah kalian sehari sebelumnya (Tasua)’.”. (HR. Ahmad dan Muslim)

Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa puasa Tasua dan Asyura memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan kedua puasa tersebut.

Namun, perlu diketahui bahwa hukum puasa Tasua dan Asyura bukanlah wajib. Jika seseorang tidak melaksanakan kedua puasa tersebut, maka tidak berdosa. Hal ini karena puasa Tasua dan Asyura termasuk dalam kategori puasa sunnah, bukan puasa wajib seperti puasa Ramadan.

Meski demikian, sangat disarankan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, karena kedua puasa tersebut memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik secara spiritual maupun jasmani.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura sangat penting untuk diperhatikan agar puasa dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait waktu pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura:

  • Tanggal Pelaksanaan

    Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Kedua tanggal tersebut merupakan tanggal yang disunahkan untuk berpuasa.

  • Awal dan Akhir Waktu Puasa

    Puasa Tasua dan Asyura dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini berarti bahwa umat Islam harus menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa selama rentang waktu tersebut.

  • Waktu yang Dianjurkan untuk Berbuka

    Waktu yang paling dianjurkan untuk berbuka puasa Tasua dan Asyura adalah setelah shalat Ashar. Hal ini karena pada waktu tersebut, matahari sudah mulai terbenam dan waktu puasa hampir selesai.

  • Puasa Qadha

    Jika seseorang tidak dapat melaksanakan puasa Tasua dan Asyura pada waktu yang telah ditentukan, maka ia dapat menggantinya di hari lain. Puasa qadha dapat dilakukan kapan saja, baik di bulan Muharram maupun di bulan lainnya.

Dengan memahami waktu pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura dengan benar, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan kedua puasa tersebut dan memperoleh keutamaannya.

Niat

Niat merupakan salah satu rukun puasa yang sangat penting, termasuk dalam puasa Tasua dan Asyura. Niat adalah kehendak atau keinginan yang kuat dalam hati untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah melaksanakan puasa. Niat harus dilakukan sebelum memulai puasa, yaitu pada malam hari sebelum terbit fajar.

Niat puasa Tasua dan Asyura dapat dilakukan dengan lafaz berikut: “Saya niat puasa sunnah Tasua (atau Asyura) karena Allah Ta’ala.”

Niat sangat penting dalam puasa karena membedakan antara puasa yang sah dan tidak sah. Puasa tanpa niat tidak akan dianggap sebagai ibadah dan tidak akan mendapatkan pahala. Oleh karena itu, umat Islam harus memastikan bahwa mereka memiliki niat yang benar dan tulus ketika melaksanakan puasa Tasua dan Asyura.

Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura

Tata cara puasa Tasua dan Asyura merupakan panduan dalam melaksanakan kedua puasa sunnah tersebut. Dengan memahami tata caranya, umat Islam dapat melaksanakan puasa dengan benar dan memperoleh keutamaannya.

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah puasa. Niat puasa Tasua dan Asyura dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar.

  • Menahan Diri dari Makan dan Minum

    Selama berpuasa, umat Islam harus menahan diri dari makan dan minum, termasuk segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, seperti merokok dan berhubungan suami istri.

  • Menjaga Perkataan dan Perbuatan

    Selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam juga harus menjaga perkataan dan perbuatan selama berpuasa. Hindari berkata-kata kotor, berbuat maksiat, dan segala sesuatu yang dapat mengurangi pahala puasa.

  • Berbuka Puasa

    Waktu yang dianjurkan untuk berbuka puasa Tasua dan Asyura adalah setelah shalat Ashar. Berbuka puasa dapat dilakukan dengan memakan dan meminum makanan dan minuman yang halal dan baik.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara puasa Tasua dan Asyura dengan benar, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari kedua puasa sunnah tersebut.

Keutamaan

Puasa Tasua dan Asyura merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Di antara keutamaannya adalah:

  • Penghapus Dosa

    Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, “Puasa di hari Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

  • Pintu Rezeki

    Puasa Tasua dapat membuka pintu rezeki dan keberkahan. Hal ini karena pada hari Tasua, Allah SWT memberikan rezeki yang berlimpah kepada hamba-Nya.

  • Penawar Penyakit

    Puasa Tasua dan Asyura dapat menjadi penawar penyakit. Hal ini karena puasa dapat mengeluarkan racun-racun dalam tubuh dan memperkuat sistem imun.

  • Pahala yang Besar

    Puasa Tasua dan Asyura memiliki pahala yang sangat besar. Hal ini karena kedua puasa tersebut termasuk dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan-keutamaan tersebut menunjukkan bahwa puasa Tasua dan Asyura merupakan ibadah yang sangat penting untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan kedua puasa tersebut agar memperoleh keutamaannya.

Manfaat Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Tasua dan Asyura memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun jasmani. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:

  • Manfaat Spiritual

    Manfaat spiritual puasa Tasua dan Asyura di antaranya dapat meningkatkan ketakwaan, membersihkan jiwa dari dosa-dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Manfaat Jasmani

    Manfaat jasmani puasa Tasua dan Asyura di antaranya dapat mengeluarkan racun-racun dalam tubuh, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

  • Manfaat Sosial

    Puasa Tasua dan Asyura juga memiliki manfaat sosial, yaitu dapat mempererat tali silaturahim sesama umat Islam dan melatih empati terhadap sesama.

Dengan melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, umat Islam dapat memperoleh berbagai manfaat, baik secara spiritual, jasmani, maupun sosial. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan kedua puasa tersebut agar memperoleh manfaatnya.

Sejarah

Puasa Tasua dan Asyura memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam. Kedua puasa tersebut pertama kali dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan terhadap kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari tersebut.

Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau mengetahui bahwa kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura karena mereka meyakini bahwa pada hari tersebut Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Fir’aun. Nabi Muhammad SAW kemudian menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura dan menambahkan dengan puasa pada hari Tasua. Hal ini dilakukan untuk membedakan puasa umat Islam dengan puasa kaum Yahudi.

Seiring berjalannya waktu, puasa Tasua dan Asyura menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kedua puasa tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah Islam dan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Puasa Tasua dan Asyura juga menjadi pengingat bagi umat Islam akan pentingnya kesabaran, ketabahan, dan pengorbanan dalam menghadapi cobaan hidup.

Dengan memahami sejarah puasa Tasua dan Asyura, umat Islam dapat lebih menghayati makna dan keutamaan kedua puasa tersebut. Sejarah juga mengajarkan umat Islam untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT dan untuk terus berjuang dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.

Hubungan dengan Peristiwa Karbala

Puasa Tasua dan Asyura memiliki hubungan yang erat dengan Peristiwa Karbala. Peristiwa Karbala adalah peristiwa tragis yang terjadi pada tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriah, di mana cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain, beserta keluarganya dan para sahabatnya dibantai oleh pasukan Yazid bin Muawiyah.

Puasa Tasua dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sehari sebelum Peristiwa Karbala terjadi. Puasa ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan kepada Imam Husain dan para pengikutnya yang telah gugur dalam peristiwa tersebut. Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram, bertepatan dengan hari terjadinya Peristiwa Karbala. Puasa ini dilakukan sebagai bentuk duka cita dan mengenang pengorbanan Imam Husain.

Dengan demikian, Puasa Tasua dan Asyura merupakan bagian penting dari sejarah Islam dan memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam. Kedua puasa ini menjadi pengingat akan pentingnya perjuangan melawan kezaliman dan pengorbanan demi menegakkan kebenaran dan keadilan.

Pertanyaan Umum tentang Puasa Tasua dan Asyura

Bagian ini berisi kumpulan pertanyaan umum tentang puasa Tasua dan Asyura, beserta jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang kedua puasa sunnah tersebut.

Pertanyaan 1: Apa hukum puasa Tasua dan Asyura?

Jawaban: Hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura?

Jawaban: Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Pertanyaan 3: Apa saja keutamaan puasa Tasua dan Asyura?

Jawaban: Keutamaan puasa Tasua dan Asyura antara lain dapat menghapus dosa setahun yang lalu, membuka pintu rezeki, dan menjadi penawar penyakit.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara puasa Tasua dan Asyura?

Jawaban: Tata cara puasa Tasua dan Asyura tidak berbeda dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa.

Pertanyaan 5: Apa hubungan puasa Tasua dan Asyura dengan Peristiwa Karbala?

Jawaban: Puasa Tasua dilakukan sebagai solidaritas dan penghormatan kepada Imam Husain dan para pengikutnya yang gugur dalam Peristiwa Karbala, sedangkan puasa Asyura dilakukan untuk mengenang pengorbanan mereka.

Pertanyaan 6: Apakah puasa Tasua dan Asyura wajib dilaksanakan?

Jawaban: Puasa Tasua dan Asyura tidak wajib dilaksanakan, tetapi sangat dianjurkan. Jika tidak dilaksanakan, tidak berdosa.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang puasa Tasua dan Asyura beserta jawabannya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Artikel selanjutnya akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan nilai-nilai yang terkandung dalam puasa Tasua dan Asyura.

Tips Melaksanakan Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Tasua dan Asyura merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan kedua puasa tersebut dengan baik dan memperoleh keutamaannya:

Tip 1: Niat dengan Ikhlas
Niatkan puasa semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau hal-hal duniawi.

Tip 2: Persiapan Fisik dan Mental
Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan baik sebelum berpuasa. Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi saat sahur.

Tip 3: Jaga Kesehatan
Meskipun berpuasa, tetap perhatikan kesehatan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup saat berbuka dan sahur.

Tip 4: Hindari Makanan dan Minuman Berlebihan
Saat berbuka, hindari makan dan minum secara berlebihan karena dapat mengganggu kesehatan.

Tip 5: Perbanyak Sedekah
Manfaatkan momen puasa untuk memperbanyak sedekah dan berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Tip 6: Tingkatkan Ibadah
Selain menahan diri dari makan dan minum, tingkatkan ibadah selama berpuasa, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Tip 7: Kendalikan Diri
Puasa juga melatih pengendalian diri. Hindari berkata-kata kasar, berbuat maksiat, dan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.

Tip 8: Berbuka dengan yang Manis
Disunahkan untuk berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis, seperti kurma atau air putih dicampur madu.

Dengan melaksanakan tips-tips di atas, semoga kita dapat melaksanakan puasa Tasua dan Asyura dengan baik dan memperoleh keutamaannya. Hal ini akan menjadi bekal kita untuk menjalani hidup yang lebih bertakwa dan berakhlak mulia.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan nilai-nilai yang terkandung dalam puasa Tasua dan Asyura, serta relevansinya dengan kehidupan kita sehari-hari.

Kesimpulan

Puasa tasua dan asyura merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Dalam artikel ini, kita telah membahas sejarah, keutamaan, hikmah, dan nilai-nilai yang terkandung dalam kedua puasa tersebut.

Salah satu poin penting yang perlu ditekankan adalah puasa tasua dan asyura adalah bentuk penghormatan kita terhadap sejarah Islam, khususnya Peristiwa Karbala. Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya perjuangan melawan kezaliman dan pengorbanan demi menegakkan kebenaran.

Selain itu, puasa tasua dan asyura juga menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT dan untuk terus berjuang dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Dengan memahami makna dan hikmah di balik kedua puasa ini, kita dapat menjadi umat Islam yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.